Jumat, 12 Oktober 2012

Autocad


AutoCAD 2004

 Membuka AutoCAD 2004

Secara umum untuk membuka program AutoCAD dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Double klik shortcut autoCAD 2004 pada Desktop atau klik kanan pada shortcut AutoCAD 2004, kemudian pilih Open
2. Membuka dari Start Menu, yaitu :
Start Program AutoCAD 2004 AutoCAD 2004

Tampilan AutoCAD 2004, seperti dibawah ini :

 Memberikan Perintah Dalam AutoCAD

1. Melalui Pulldown menu pada Menu Bar
2. Melalui Icon pada Tool Bar
3. Melalui Command Prompt

 Penggunaan Koordinat Dalam AutoCAD

Pada tampilan layar AutoCAD terdapat Icon UCS (User Coordinat Sistem) yang terletak di sudut kiri layer. Ada tiga sumbu yang terdapat pada Icon UCS tersebut yitu sumbu X, Y, dan Z.
 X menunjukkan arah sumbu X
 Y menunjukkan arah sumbu Y
 Z menunjukkan arah sumbu Z
Dalam gambar 2D, hanya digunakan sumbu X dan Sumbu Y.

Tiga Sistem Koordinat yang digunakan dalam AutoCAD 2D :
Koordinat Absolut : X,Y
Koordinat Relatif : @X,Y
Koordinat Polar : @Jarak

 Langkah Kerja dengan AutoCAD

Pertemuan Pertama

 Perintah Yang Umum Digunakan dalam AutoCAD
1. Line
Digunakan untuk membuat garis.
Command : LINE (enter)
Specify First Point : (masukkan titik awal garis)
Specify next point or [Undo] : (masukkan titik selanjutnya)
Specify next point or [Undo] : (tekan enter jika sudah selesai)

2. Erase
Digunakan untuk menghapus objek / gambar yang terpilih
Command : ERASE
Select objects: (pilih objek yang akan dihapus)
Select objects: (enter)

3. Save
Digunakan untuk menyimpan objek / gambar yang terpilih

4. Zoom
Digunakan untuk memperbesar dan memperkecil tampilan layar

Zoom Windows : untuk memperbesar dengan menggunakan jendela
Zoom Previous : untuk kembali ke tampilan sebelumnya
Zoom Real Time : untuk memperbesar dan memperkecil tampilan secara cepat

5. Pan
Digunakan untuk menggeser tampilan layar seperti fungsi scrollbar.

6. Osnap
Digunakan untuk mengunci kursor pada objek / gambar tertentu sehingga objek akan langsung menangkap titik tersebut.
Command : OSNAP

Endpoint : Untuk menangkap titik akhir
Midpoint : untuk menangkap titik tengah
Center : untuk menangkap titik tengah lingkaran
Node : untuk menangkap titik yang dibuat dengan perintah point
Quadrant : untuk menangkap titik kuadran lingkaran
Intersection : untuk menangkap titik perpotongan garis
Extention : untuk menangkap titik perpanjangan garis
Perpendicular : untuk menangkap titik yang tegak lurus dengan titik sebelumnya
Nearest : untuk menagkap titik terdekat dengan garis / gambar
Pertemuan Kedua

 Membuat Denah

1. Offset
Digunakan untuk mengkopi objek tegak lurus/parallel dari objek aslinya.
Command line: offset
Specify offset distance or [Through] : (masukkan jarak offset)
Select object to offset or : (pilih objek yang akan di – Offset)
Specify point on side to offset?: (tentukan arah offset)

2. Extend
Digunakan untukmemanjangkan garis dengan adanya garis penahan.
Command line: extend
Select boundary edges…
Select objects: ( pilih garis penahan)
Select object to extend or shift-select to trim or [Project/Edge/Undo]: (pilih garis yang akan dipanjangkan)

3. Trim
Digunakan untuk memotong garis dengan menggunakan garis pemotong..
Current settings: Projection = current Edge = current
Select cutting edges…
Select objects: (pilih garis pemotong)
Select object to trim or [Project/Edge/Undo]: (pilih garis yang akan dipotong).

4. Fillet
Digunakan untuk memotong garis dengan menggunakan garis pemotong..
Current settings: Projection = current Edge = current
Select cutting edges…
Select objects: (pilih garis pemotong)
Select object to trim or [Project/Edge/Undo]: (pilih garis yang akan dipotong).

5. Layer
Digunakan untuk membuat lapisan – lapisan(layer) gambar pada layar.
Command : LAYER

6. Matchprop
Digunakan untuk mengkopi properties suatu objek ke objek lain.
Command line: matchprop
Select source object: (pilih objek yang mau dikopi propertiesnya)
Current active settings: Currently selected matchprop settings
Select destination object(s) or [Settings]: (pilih objek yang dituju)

Pertemuan Ketiga
 Membuat Rencana Kusen, Pintu dan Jendela
1. Rectang
Digunakan untuk membuat segi empat/persegi panjang
Command: rectang
Specify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Width]:
(tentukan titik awal diagonal dari segi empat)
Specify other corner point or [Dimensions]: (tentukan titik akhir diagonal segi empat)

2. Arc
Digunakan untuk membuat busur lingkaran
Command : arc
Specify start point of arc or [CEnter]: (tentukan titik awal busur)
Specify second point of arc or [CEnter/ENd]: (pilih End untuk menentukan titik akhir busur)
Specify end point of arc: (tentukan titik akhir busur)
Specify center point of arc or [Angle/Direction/Radius]: (pilih angle untuk menentukan besar susut yang dibentuk oleh juring)
Specify included angle: (masukan besar sudut)

3. Move
Digunakan untuk memindahkan objek ke titik yang dimaksud.
Command : move
Select objects: (pilih objek yang akan dipindahkan)
Specify base point or displacement: (tentukan titik acuan pemindahan objek)
Specify second point of displacement or :
(tentukan titik penempatan yang baru)

4. Copy
Digunakan untuk mengkopi objek
Command : copy
Select objects: (pilih objek yang akan digandakan)
Specify base point or displacement or [Multiple] : (tentukan titik acuan pemindahan objek)
Specify second point of displacement or :
(tentukan titik penempatan objek hasil penggandaan)

5. Rotate
Digunakan untuk memutar objek dengan sudut tertentu
Command : rotate
Select objects: (pilih objek yang akan dipindahkan)
Specify base point or displacement: (tentukan titik acuan pemindahan objek)
Specify second point of displacement or :
(tentukan titik penempatan yang baru)

6. Mirror
Digunakan untuk mencerminkan objek dengan sudut tertentu
Command : mirror
Select objects: (pilih objek yang akan dipindahkan)
Specify first point of mirror line: (tentukan awal garis cermin)
Specify second point of mirror line: (tentukan akhir garis cermin)

Pertemuan Keempat & Kelima

 Membuat Garis Atap dan Tampak

1. Xline
Digunakan untuk membuat garis yang tidak mempunyai batas
Command: xline
Specify a point or [Hor/Ver/Ang/Bisect/Offset]: (pilih salah satu opsi)

Hor : membuat garis horizontal
Ver : membuat garis vertikal
Angle : membuat garis dengan susut tertentu
Offset : membuat garis sejajar dengan suatu garis yang sudah ada

2. Pline
Digunakan untuk membuat Garis yang merupakan satu kesatuan (entitas)
Command : pline
Specify start point: ( tentukan titik awal garis polyline)
Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]:
(tentukan titik berikutnya, atau pilih salah satu opsi)

3. Xplode
Digunakan untuk memecahkan garis polyline menjadi tidak satu kesatuan.
Command : xplode
Select objects: ( pilih objek yang mau di explode, lalu enter)

4. Bhatch
Digunakan untuk membuat arsiran pada daerah gambar yang kosong
Command: bhatch

Langkah Kerja :
- Swatch : (pilih jenis arsiran )
- Pick Point : (membuat arsiran dengan cara klik kedalam
Kurva/bidang yang akan diarsir)
- Preview : (untuk melihat hasil arsiran)
- Scale : (untuk mengubah skala arsiran)
- Angle : (untuk mengubah sudut arsiran)

Pertemuan Keenam & Ketujuh

 Membuat Tampak lanjutan dan potongan
1. Adcenter
Digunakan untuk memasukkan notasi dan symbol gambar yang tersedia di Design Center AutoCAD
Command: adcenter

2. Ltype
Digunakan untuk menampilkan tipe garis yang tersedia di Linetype Manager
Command: ltype

3. Properties
Digunakan untuk mengubah properti gambar seperti warna garis, tipe garis, ketebalan garis dll.
Command: CH

Color : ( mengubah warna objek/gambar)
Layer : ( mengubah nama layer)
Linetype: (mengubah tipe/jenis garis)
Linetype scale: (mengubah skala linetipe)
Lineweight: (mengubah ketebalan garis)

4. Copyclip
Digunakan untuk mengcopy objek gambar dari dokumen lain

5. Pasteclip
Digunakan untuk memasukkan objek gambar yang sudah di –copy untuk dimasukkan kedalam layer AutoCAD

6. Circle
Digunakan untuk membuat bentuk lingkaran
Command: circle
Specify center point for circle or [3P (Three Points)/2P (Two Points)/Ttr (tan tan radius)]: (tentukan titik pusat lingkaran atau pilih salah satu opsi)
Specify radius of circle or [Diameter]: (masukkan panjang jari – jari lingkaran,lalu enter.)

7. Polygon
Digunakan untuk membuat bentuk poligonal(segi banyak)
Cara 1 :
Command: Pol
Enter number of sides <4>: (masukkan jumlah sisi poligon)
Specify center of polygon or [Edge]: (tentukan titik pusat poligon)
Enter an option [Inscribed in circle/Circumscribed about circle] : (masukkan pilihan (poligon didalam bersisian dengan grs singgung lingkaran/poligon diluar bersisian dengan grs singgung lingkaran)
Specify radius of circle: (masukkan jari – jari lingkaran)

Cara 2 :
Enter number of sides <4>: (masukkan jumlah sisi poligon)
Specify center of polygon or [Edge]: (pilih Edge dengan mengetik “E”)
Specify first endpoint of edge: (tentukan titik awal poligon)
Specify second endpoint of edge: (tentukan titik akhir poligon)

Pertemuan Kedelapan

 Membuat Dimensi gambar

1. Dimlinear
Digunakan untuk membuat dimensi arah vertical dan horizontal

2. Dimaligned
Digunakan untuk membuat dimensi mengikuti garis yang diukur

3. Dimangular
Digunakan untuk membuat dimensi sudut yang dibentuk 2 garis

4. Dimradius
Digunakan untuk membuat dimensi radius lingkaran

5. Dimdiameter
Digunakan untuk membuat dimensi diameter lingkaran

6. Dimcontinue
Digunakan untuk membuat dimensi menerus

7. Dimbaseline
Digunakan untuk membuat dimensi bertumpuk

8. Dimstyle
Digunakan untuk membuat style dimensi baru

Pertemuan Kesembilan

Membuat Rencana Pondasi dan Detail
2. MLine
Digunakan untuk membuat garis sejajar yang lebih dari satu
Command : mline
Specify start point or [Justification/Scale/STyle]: (klik titik awal multiline atau pilih salah satu opsi)
- Justification : (menentukan garis acuan mline, top = garis atas sebagai
sebagai acuan, Zero = garis tengah sebagai acuan,
Bottom = garis bawah sebagai acuan

- Scale : (menentukan skala garis mline)

3. Mlstyle
Digunakan untuk mengatur setting garis multiline
Command : mlstyle

Langkah kerja :
- Name : (ketikkan nama multiline)
- Add : (menambahkan nama multiline kedalam multiline style)
- Element Properties : ( mengatur properties multiline )
- Offset : ( masukkan jarak offset garis multiline)
- Color : ( mengubah warna multiline)
- Line type : (mengubah tipe garis multiline)
- Save : (menyimpan multiline yang sudah dibuat)
 Mencetak Gambar

1. Plot
Digunakan untuk mencetak gambar
Command : plot

Langkah Kerja :

1. Printer/Plotter : (pilih printer/plotter yang digunakan)
2. Paper Size : (pilih ukuran kertas yang digunakan)
3. Plot Scale : (tentukan skala gambar yang akan dicetak)
4. Plot Style Table : (pilih plotstyle yang digunakan)
5. Drawing Orientation : (pilih orientasi gambar)
6. Window : (kilik window untuk memblock gambar yang akan dicetak)
7. Layout : (pilih Layout untuk mencetak berdasarkan layout pada
layer)
Di dunia teknik, yang umum dijadikan media untuk menggambar tentu saja kertas. Oleh karena itu, kertas diberi ukuran standar. Selain ada ukuran standarnya, kertas juga memiliki berbagai macam jenis dan corak sesuai dengan kegunaannya masing-masing. AutoCAD merupakan alat bantu untuk menggambar yang sangat lengkap. Pendek kata, AutoCAD sebagai pengganti perlengkapan menggambar anual secara menyeluruh, bahkan dapat dikatakan lebih dari itu. AutoCAD menyediakan dua macam media untuk menggambar, yaitu media model dan media paper. Media model merupakan ruang tiga dimensi tanpa batas, sehingga Anda dapat menggambar dari sudut pandang mana pun dengan ukuran erapa pun di dalamnya. Sedangkan media paper diibaratkan lembaran kertas yang hanya memiliki luasan, yaitu panjang dan lebar tertentu. Dalam penerapannya, media model dapat dimasukkan ke dalam media paper. Bekerja dengan dua media, yaitu media model di dalam media paper, hal ini biasa disebut juga bekerja dengan viewport.erdasarkan kenyataan, bahwa penggunaan viewport tidak ada aturan yang membatasi, maka gaya penyajiannya sangat beragam. Hal ini juga tergantung kebutuhan, karena penggunaan AutoCAD saat ini sudah bukan untuk keperluan gambar teknik di lapangan saja, tapi sudah meluas ke segala bidang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dimengerti adalah teknik pembuatannya.
Sebelum melangkah lebih jauh, perlu penulis sampaikan bahwa Anda dapat memanfaatkan media model yang begitu luas untuk segala macam keperluan menggambar. Walaupun sebenarnya media model ini merupakan ruang tiga dimensi tanpa batas, Anda dapat memakainya sebagai hamparan secara keseluruhan untuk menuangkan gambar dua dimensi berbagai macam ukuran. Namun ada hal yang perlu Anda ingat, bahwa dunia teknik telah membakukan beberapa ketentuan menjadi standar internasional. Termasuk di antaranya, yaitu ketentuan ukuran kertas dan skala gambar. Memang, standar yang merupakan aturan baku tersebut seharusnya tidak dilanggar. Akan tetapi, terkadang juga menjadi kendala karena tidak sesuai dengan selera dan kreativitas seseorang.
Oleh karena itu, penulis mengambil jalan tengah dalam pembahasan ini.
Artinya, walaupun penulis tidak sepenuhnya menggunakan standar internasional, namun penulis tetap memuat standar internasional tersebut pada buku ini. Hal ini dikarenakan, siapa tahu Anda sangat memerlukannya. Biasanya, teknolog sejati tidak mau melanggar aturan yang telah baku. Kalau Anda bekerja dengan teknolog
sejati, penskalaan gambar bisa menjadi hal yang serius. Oleh karena itu, sewaktu mencetak gambar, yang perlu Anda perhatikan adalah penskalaan.
Berikut ini ukuran kertas dan skala gambar menurut standar internasional ISO, yang juga sama dengan standar Jepang JIS, standar Jerman DIN, dan standar Belanda NEN.
Ketika Anda menggambar secara manual, yang pertama dilakukanadalah penskalaan gambar agar sesuai dengan ukuran standarkertas yang akan digunakan. Menggambar secara manual ataupundengan AutoCAD pada prinsipnya adalah sama, hanya saja, jika
menggambar secara manual Anda harus menskalakan terlebih dahulu setiap goresan yang akan dituangkan, sedangkan apabila Anda menggunakan AutoCAD, Anda tetap menggambar sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan AutoCAD menggunakan satuan Unit. Dengan kata lain, menggambar suatu objek dengan AutoCAD berarti menggambar dengan skala 1:1, sehingga Anda tidak perlu membagi atau mengalikan ukuran gambar dengan skalanya, sebagaimana kalau Anda menggambar secara manual. Angka-angka di dalam tabel standar ukuran kertas pada buku ini menggunakan satuan mm (milimeter). Namun, penulis mengingatkan, agar Anda tidak bingung dan dapat mengerti dengan mudah, jangan memikirkan satuannya. Untuk itu, anggap saja ukuran kertas dan AutoCAD sama-sama tidak mempunyai satuan, yang ada hanyalah angka. Jadi, kalau Anda menggambar suatu objek, yang perlu Anda perhatikan adalah besaran angka, bukan satuan. Sebagaimana yang pernah penulis terangkan, bahwa Anda boleh menganggap media model sebagai hamparan luas untuk menuangkan gambar dua dimensi. Oleh karena itu, untuk pembuatan beberapa lembar gambar 2D yang akan dikemas dalam bentuk paket, sangatlah baik. Namun, cara pembuatan batas area penggambaran harus menggunakan instruksi pembentukan objek, misalnya dengan instruksi RECTANG atau yang lainnya, bukan menggunakan instruksi LIMITS. Bahkan, akan lebih baik kalau instruksi Limits Anda kondisikan OFF dengan cara ketik LIMITS , kemudian Anda
masukkan sub-instruksi OFF .

Selasa, 09 Oktober 2012

Sumber Ajaran Islam


BAB I
PENDAHULUAN




A.  Latar Belakang

Seiring dengan laju dinamika zaman, Islam telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam bidang pengetahuan. Hukum-hukum Islam pun turut andil andil dalam perkembangan tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya masalah-masalah kontemporer yang banyak mencuat.
Al-Qur’an sebagai sumber utama hukum Islam tidak berdiri sendiri dalam memecahkan persoalan-persoalan kehidupan. Al-Sunnah dan Ijtihad adalah rujukan yang siap menyokong Al-Qur’an dalam menentukan hukum. Kedudukan Al-Sunnah dan Ijtihad adalah berada di bawah Al-Qur’an dalam tugasnya sebagai acuan rujukan hukum.
Kita menyadari bahwa dalam beberapa abad ini ilmu pengetahuan Islam dapat di katakan lebih bersifat mekanis dan semantik daripada interpretatif atau ilmiah maka betapapun kecil bersahajanya perjuangan kita adalah untuk mencairkan kebekuan di dalam dunia pemikiran Islam baik religius maupun moral.

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1.      Apakah Fungsi Alqur’an ?
2.      Apakah fungsi hadits dan unsur-unsur Hadits ?
3.      Apa pengertian Ijtihad ?
4.      Apakah dasar-dasr Ijtihad serta syarat Mujtahid ?


C.  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Mempelajari sumber-sumber ajaran Islam
2.      Mningkatkan kemampuan penulisan karya Ilmiah
3.      Sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Agama III









BAB II
PEMBAHASAN





A.  Alqur’an

1.      Fungsi Alqur’an
 Alqur’an diturunkan oleh Allah swt merupakan adalah untuk kepentingan  manusia , membimbing manusia ke jalanyang lurus ,  yang benar dan jalan yg diberkahi bukan jalan orang yang dimurkai.Alqur’an sebagai pedoman hidup bagi manusia agar manusia mau menjalani hidup ini dengan aturan -aturan yang diberikan Allah bukan aturan – aturan yang dibuat berdasarkan hawa nafsu manusia. Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 1 dan  surat Al Baqarah ayat 185  . yang dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi Al qur’an adalah sebagai berikut ;
a.       Al qur’an sebagai petunjuk (Al-Huda) bagi manusia ; maksudnya menjadi bimbingan dan pimpinan pada  umat manusia degan jalan memberi kecerdasan dan ilmu pengetahuan , mencari kebenaran . Dan dengan ilmu pengetahuan itu kita dapat mencari kebenaran.
b.      Al qur’an sebagai sumber  informasi yang jelas   ; maksudnya memberikan informasi – informasi , keterangan – keterangan , dalil -dalil , penjelasan secara terperenci tentang makna bimbingan itu . Diantaranya batas – batas yang ditentukan oleh Allah , kewajiban yang diperintahkan oleh Allah , kisah – kisah yang terjadi pada masa lampau supaya kita dapat mengambil informasi yang kebenarannya mutlak atau tidak diragukan lagi.[1]
c.       Alqur’an sebagai pembeda/pemisah (Al-Furqon) antara yang hak dengan bathil ; maksudnya sebagai pembeda yang benar dengan yang salah. Allah berfirman, “Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) … (QS Al-Baqaroh [2] : 185).
d.      Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat (Al-Syifa) bagi penyakit yang ada di dalam dada (mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit psikologis). Allah berfiman, “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada…”(QS Yunus [10] : 57).
e.       Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai nasehat (Al Mau’idzoh) bagi orang-orang bertaqwa. Allah berfirman, “Al-Qur’an ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang bertaqwa” (QS Ali-Imron [3]: 138)[2]
Yang harui kita pahami , bahwa Al qur’an bukan hanya surat Yasin saja , tetapi Al qur’an itu terdiri dar 6236 ayat , 114 surat dan 30 Juz.Tidak ada tuntunan kita untuk hanya mempelajari atau membaca surat yasin saja, tetapi bacalah Al qur;an secara keseluruhan.


2.      Alqur’an sebagai Firman Allah
Alquran adalah firman Allah, dan yang demikian merupakan sifat abadi abadi dari Dzat Allah. Karena umat manusia tidak mampu sepenuhnya memahami sifat-sifat Allah, bagaimana mungkin bagi mereka memahami makna Alqur’an. Hujjatul Islam al-Imam Ghazaly r.a (505/1111) membahas persoalan ini dalam Kitab Adab Tilawah al-Qur-an (aturan untuk pembacaan Alquran, delapan kitab dari jilid pertama Ihya’ ‘Ulum adDiin.
Seorang pembaca AlQur’an hendaknya memikirkan bagaimana Allah menunjukan kebaikan kepada terhadap umat manusia dalam menyampaikan kepada pemahaman mereka makna makna firman-Nya, yang merupakat sifat abadi yang bersemayam dalam Dzat-Nya. Seorang pembaca AlQur’an juga hendakna memikirkan bagaimana sifat itu diungkapkan kepada umat manusia di bawah selimut huruf dan sura yang merupakan sifat manusia, karena umat manusia tidak mampu sampai kepada pemahaman sifat sifat Allah kecuali melalui sifat sifat mereka sendiri. Jika dzat (kunhi) kemahakuasaan firman-Nya tidak disembunyikan di bawah jubah huruf, tiada tahta ataupun tanah masih bisa berdiri tegak ketika mendengar firman-Nya, dan semua yang berada di antara keduanya akan tereduksi menjadi hampa karena kebesaran otoritas-Nya dan kemahakuasaan cahaya-Nya Jika Allah belum menguatkan nabi Musa, dia tidak akan mampu bertahan menahan permulaan perwujudan-Nya, sehingga menjadi rata dengan tanah. Sungguh mustahil untuk membuat kebesaran firman-Nya yang tidak mampu dipahami umat manusia kecuali melalui contoh contoh pada tingkat pemahaman mereka.
Hal penting yang perlu di ingat adalah Alqur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya, seperti Firman Allah:



“Kitab (Alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”[3]


B.  Hadits

1.      Posisi dan Fungsi Hadits

Ahli naql dan ahli ‘aql dalam islam telah berijma’ bahwa al-hadits (as-sunnah) dasar bagi hukum-hukum islam, dan umat islam diperintahkan untuk mengikuti al-hadits (as-sunnah).
Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang memberikan pengertian untuk As-sunnah (Al-Hadits), diantaranya surat Al-Hasyr Ayat 7 yang artinya: ”Dan apa yang didatangkan Rasul, ambil olehmu dan apa yang dilarang Rasul bagimu, hentikanlah....”.
Di samping itu Rasulullah saw pun menegaskan dalam sabdanya: “Telah aku tinggalkan dua pusaka bagi kamu sekalian yang kamu tidak akan tersesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, kitab Allah dan Sunnahku”.
Posisi Hadits adalah sumber hukum kedua setelah Firman Allah SWT (Alqur’an).

2.      Unsur-unsur Hadits

Unsur-unsur hadits adalah sebagai berikut:
a.  Sanad
Secara bahasa, sanad berasal dari kata سند yang berarti انضمام الشيئ الى الشيئ (penggabungan sesuatu ke sesuatu yang lain)[1], karena di dalamnya tersusun banyak nama yang tergabung dalam satu rentetan jalan. Bisa juga berarti المعتمد (pegangan). Dinamakan demikian karena hadis merupakan sesuatu yang menjadi sandaran dan pegangan[2].
Sementara termenologi, sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis sampai kepada Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, sanad adalah rentetan perawi-perawi (beberapa orang) yang sampai kepada matan hadis.[3]
Berikut adalah contoh sanad:
“Al-Humaidi> ibn al-Zubair telah menceritakan kepada kami seraya berkata Sufya>n telah mmenceritakan kepada kami seraya berkata Yahya> ibn Sa’i>d al-Ans}a>ri> telah menceritakan kepada kami seraya berkata Muhammad ibn Ibra>hi>m al-Taimi telah memberitakan kepada saya bahwa dia mendengar ‘Alqamah ibn Waqqa>s{ al-Lais|i> berkata “saya mendengar Umar ibn al-Khat}t}a>b ra berkata di atas mimbar “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda…

b.    Matan
Matan, berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf ن ت م- - Matan memiliki makna “punggung jalan” atau bagian tanah yang keras dan menonjol ke atas.[4] Apabila dirangkai menjadi kalimat matan al-hads maka defenisinya adalah: “Kata-kata hadis yang dengannya terbentuk makna-makna”.
Adapun matan hadis itu terdiri dari dua elemen yaitu teks atau lafal dan makna (konsep), sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang sahih yaitu terhindar dari sya>z| dan ’illat.
Contohnya:
“Amal-amal perbuatan itu hanya tergantung niatnya dan setipa orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrah karena untuk mendapatkan dunia atau karena perempuan yang akan dinikahinya maka hijrahnya (akan mendapatkan) sesuai dengan tujuan hijrahnya…

c.    Rawi
Kata perawi atau al-ra>wi> dalam bahasa Arab dari kata riwayat yang berarti memindahkan atau menukilkan, yakni memindahkan suatu berita dari seseoarang kepada orang lain.[7] Dalam istilah hadis, al-ra>wi> adalah orang yang meriwayatkan hadis dari seorang guru kepada orang lain yang tercantum dalam buku hadis.[8] Jadi, nama-nama yang terdapat dalam sanad disebut rawi.
Sebenarnya antara rawi dan sanad merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan karena sanad hadis pada setiap generasi terdiri dari beberapa perawi.[9] Singkatnya sanad itu lebih menekankan pada mata rantai/silsilah sedangkan rawi adalah orang yang terdapat dalam silsilah tersebut.

d.   Mukharrij

Mukharrij secara bahasa adala orang yang mengeluarkan. Kaitannya dengan hadis, mukharrij adalah orang yang telah menukil atau mencatat hadis pada kitabnya, seperti kitab al-Bukhari.[10]
Memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain lalu membukukannya dalam kitab disebut mukharrij. Oleh sebab itu, semua perawi hadis yang membukukan hadis yang diriwayatkannya disebut mukharrij seperti para penyusun al-kutub al-tis’ah (kitab sembilan).


            Contoh:    
خارىالب رواه = Hadis Riwayat Bukhari (HR. Bukhari)
مسلم رواه = Hadis Riwayat Muslin (HR. Muslim) [4]


C.  Ijtihad

1.      Pengertian Ijtihad
Secara bahasa pengertian ijtihad berasal dari kata “jahada”. Kata ini beserta seluruh Variannya menunjukkan pekerjaan yang dilakukan lebih dari biasa, sulit dilaksanakan, atau yang tidak disenangi.
Arti ijtihad dalam artian jahada tedapat di dalam Al-Quran surat An-Nahl (16) ayat 38, surat An-Nur (24) ayat 53, dan surat Fathir (35) ayat 42. Semua kata itu berasal dari pengerahan segala kemampuan dan kekuatan atau juga berlebihan dalam bersumpah.
Pengertian ijtihad secara istilah muncul pada masa tasyri’ dan masa sahabat. Perbedaan ini meliputi hubungan ijtihad dengan fikih, ijtihad dengan Al-Quran, ijtihad dengan As-Sunnah, dan ijtihad dengan Nash.
Menurut Abu Zahrah secara istilah arti ijtihad ialah upaya seseorang ahli fikih dengan kemampuannya dalam mewujudkan hukum-hukum amaliyahyang diambil dari dalil-dalil yang rinci.
Menurut Al-Midi yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili bahwa ijtihad adalah pengerahan segala kemampuan untukmenentukan sesuatu yang dzanni dari hukum-hukum syara.
2.      Dasar-dasar Ijtihad
Adapun yang menjadi dasar ijtihad adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Diantara ayat yang menjadi dasar ijtihad adalah surat An-Nissa ayat 105.
Adapun Sunnah yang menjadi dasar ijtihad diantaranya hadits dari Amr bin Ash yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari , Muslim dan Ahmad yang menyebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Apabila seorang Hakim menetapkan hukum dengan berijtihad kemudian dia benar maka ia mendapat dua pahala, akan tetapi apabila itu salah maka ia mendapat 1 pahala”.[5]
3.       Syarat Mujtahid
Sekurang-kurangnya ada 8 persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang mujtahid, yakni sebagai berikut :
a.    Mengerti dengan makna-makna yang dikandung oleh ayat-ayat hukum dalam Al Quran baik secara bahasa maupun menurut istilah syariat. Tidak perlu menghapal di luar kepala dan tidak perlu menghapal seluruh Al Quran. Seorang mujtahid cukup mengetahui tempat-tempat dimana ayat-ayat hukum itu berada sehingga mudah baginya menemukan pada waktu yang dibutuhkan.
b.    Mengetahui tentang hadis-hadis hukum baik secara bahasa maupun dalam pemakaian syara’, seperti telah diuraikan pada syarat pertama. Seperti halnya Al Qura, maka dalam masalah hadis juga tidak mesti dihapal seluruh hadis yang berhubungan dengan hukum, tetapi cukup adanya pengetahuan dimana hadis-hadis hukum yang dapat dijangkau bilamana diperlukan.
c.    Mengetahui tentang mana ayat atau hadis yang telah di mansukh (telah dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Allah atau Rasul-Nya), dan mana ayat atau hadis yang menasakh aau sebagai penggantinya. Pengetahuan seperti ini diperlukan, agar seorang mujtahid tidak mengambil kesimpulan dari ayat atau hadis yang sudah dinyatakan tidak berlaku lagi.
d.   Mempunyai pengetahuan tentang masalah-masalah yang sudah terjadi ijma’ tentang hukumnya dan mengetahui tempat-tempatnya. Pengetahuan ini diperlukan agar seorang mujtahid dalam ijtihadnya tidak menyalahi hukum yang telah disepakati para ulama.
e.    Mengetahui seluk beluk qiyas, seperti syarat-syaratnya, rukun-rukunnya tentang ‘illat hukum dan cara menemukan ‘illat itu dari ayat atau hadis, dan mengetahui kemaslahatan yang dikandung oleh suatu ayat hukum dan prinsip-prinsip umum syari’at Islam.
f.     Menguasai bahasa Arab dan ilmu-ilmu bantu yang berhubungan dengannya pengetahuan ini dibutuhkan, mengingat Al Quran dan Sunnah adalah berbahasa Arab. Seseorang tidak akan bisa mengistinbatkan hukum dari dua sumber tersebut tanpa mengetahui seluk beluk bahasa Arab.
g.    Menguasai ilmu ushul fiqh, seperti tentang hukum dan macam-macamnya, tentang sumber-sumber hukum atau dalil-dalilnya, tentang kaidah-kaidah dan cara mengistinbatkan hukum dari sumber-sumber tersebut, dan menguasai hal ihwal tentang ijtihad. Pengetahuan tentang hal ini diperlukan karena ushul fiqh merupakan pedoman yang harus dipegang dalam melakukan ijtihad.
h.    Mampu menangkap tujuan ijtihad dalam merumuskan suatu hukum. Pengetahuan ini dibutuhkan karena untuk memahami suatu redaksi dan dalam penerapannya kepada berbagai peristiwa, ketetapannya sangat bergantung kepada pengetahuan tentang bidang ini. Hal tersebut disebabkan penunjukan suatu lafal kepada maknanya mengandung berbagai kemungkinan, dan pengetahuan tentang maqasid al-syari’ah memberi petunjuk untuk memilih pengertiannya yang mana yang layak diangkat dan difatwakan. Disamping itu, yang terpenting, dengan penguasaan bidang ini prinsip-prinsip hukum dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah dapat dikembangkan seperti dalam bentuk qiyas, istihsan dan maslahah al-mursalah[6]       
Syaikh ‘Atha ibn Khalil di kitab beliau menyebutkan ada dua syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berijtihad, yaitu:
a.    Menguasai ilmu bahasa (اللغة) dan nahwu (النحو) yang cukup. Dengan ilmu tersebut, seorang yang akan berijtihad mampu mengerti keadaan orang Arab dan kebiasaan mereka dalam berkomunikasi. Sehingga ia mampu membedakan penunjukan-penunjukan lafazh, seperti al-muthaabaqah (المطابقة), at-tadhmiin (التضمين), al-iltizaam (الإلتزام), al-mufrad (المفرد), al-murakkab (المركب), al-kulli (الكلي), al-juz-i (الجزئي), al-haqiiqah (الحقيقة), al-majaaz (المجاز), al-mutawaathi’ (المتواطئ), al-isytiraak (الإشتراك), at-taraaduf (الترادف), at-tabaayun (التباين), al-manthuuq (المنطوق) dan al-mafhuum (المفهوم).
b.    Mengetahui dan mengenal sumber-sumber hukum syara’, bagian-bagiannya, berbagai metode untuk menetapkannya dan macam-macam dilaalah-nya. Juga harus mengetahui cara-cara men-tarjiih ketika terjadi pertentangan di antara dilaalah dan harus mengetahui cara menggali hukum dari sumber-sumber tersebut. Juga harus mengetahui asbaabun nuzuul, naasikh dan mansuukh, muthlaq dan muqayyad serta bagian-bagian al-Kitab dan as-Sunnah lainnya yang dibahas dalam kajian ushul fiqih.
Sebagian ‘ulama yang lain bahkan masih memberikan syarat-syarat tambahan yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berijtihad. Dari sini bisa kita simpulkan, tidak sah ijtihad seseorang yang tak memiliki minimal dua syarat di atas.[7]












BAB III
PENUTUP



A.  Kesimpulan
Sumber ajaran Islam ada tiga, yaitu Alqur’an, Hadits, dan Ijtihad. Alqur’an merupkan sumber ajaran yang pertama. Fungsi Alqur’an:
1.    Al qur’an sebagai petunjuk (Al-Huda) bagi manusia
2.    Al qur’an sebagai sumber  informasi
3.    Alqur’an sebagai pembeda/pemisah (Al-Furqon) antara yang hak dengan
4.    Al-Qur’an sebagai obat (Al-Syifa)
5.    Al-Qur’an berfungsi sebagai nasehat (Al Mau’idzoh
Hadits merupakan dasar bagi hukum-hukum islam, dan umat islam diperintahkan untuk mengikuti Al-Hadits (As-Sunnah). Unsur-unsur Hadits adalah sanat, matan, rawi dan  mukharrij.
Ijtihad ijtihad ialah upaya seseorang ahli fikih dengan kemampuannya dalam mewujudkan hukum-hukum amaliyahyang diambil dari dalil-dalil yang rinci. Orang yang melakukan Ijtihad disebut Mujtahid. Seorang mujtihid harus memiliki beberapa persyaratan untuk melakukan ijtihad.

B.  Saran
Setelah mempelajari sumber-sumber ajaran Islam, diharapkan tidak lagi terjadi salah penafsiran terhadap semua sumber-sumber tersebut. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memperdalam ilmu pengetahuan kita supaya kita mampu memahami ke semua sumber-sumber ajaran Islam tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA


Alquranul Karim
Abu Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya, Op.Cit,  vol. III, hal. 76.